Lewati ke konten

Torium

Torium (Th)

1. Informasi Dasar

Properti Nilai
Nomor Atom 90
Simbol Th
Massa Atom 232,04 g/mol
Konfigurasi Elektron [Rn] 6d² 7s²

2. Sifat Fisika dan Kimia

Torium adalah logam radioaktif yang berwarna putih keperakan. Ia memiliki titik leleh yang tinggi (1750°C) dan titik didih 4790°C. Torium murni bersifat lunak dan dapat ditempa, namun menjadi keras jika terkontaminasi oksigen. Torium bereaksi lambat dengan air dan tidak mudah larut dalam kebanyakan asam, kecuali asam klorida. Serbuk torium bersifat piroforik dan harus ditangani dengan hati-hati. Ketika dipanaskan di udara, potongan torium dapat terbakar dengan nyala putih yang cerah.

3. Keberadaan dalam Air dan Efek Kesehatan

Torium dapat ditemukan dalam jumlah kecil di sebagian besar batuan dan tanah. Karena torium oksida sangat tidak larut, hanya sedikit elemen ini yang beredar di lingkungan. Paparan torium dalam jumlah kecil melalui udara, makanan, dan air adalah hal yang umum terjadi. Namun, paparan torium dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan pankreas. Torium juga dapat disimpan dalam tulang dan berpotensi menyebabkan kanker tulang bertahun-tahun setelah paparan.

4. Aplikasi Pengolahan Air dan Metode Penghilangan

Meskipun torium jarang menjadi fokus utama dalam pengolahan air, beberapa metode dapat digunakan untuk menghilangkannya jika diperlukan:

  • Pertukaran Ion: Resin penukar kation asam kuat seperti AmberSep™ G26 H dapat menyerap torium dengan kuat dari larutan asam klorida.

  • Koagulasi dan Flokulasi: Proses ini dapat membantu mengendapkan torium dari air.

  • Filtrasi Membran: Teknik seperti nanofiltrasi atau reverse osmosis dapat efektif dalam menghilangkan torium.

  • Adsorpsi: Karbon aktif atau adsorben khusus lainnya dapat digunakan untuk mengikat torium.

5. Penggunaan Industri dalam Pengolahan Air

Torium jarang digunakan secara langsung dalam proses pengolahan air. Namun, beberapa penelitian menunjukkan potensi penggunaan torium dalam teknologi nuklir untuk desalinasi air laut, meskipun aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum diterapkan secara luas.

6. Studi Kasus dan Contoh Aplikasi Dunia Nyata

Saat ini, tidak ada studi kasus spesifik tentang penggunaan torium dalam pengolahan air skala besar. Namun, beberapa penelitian laboratorium telah menunjukkan efektivitas metode penghilangan torium:

  • Sebuah studi di India menggunakan nanopartikel magnetik untuk menghilangkan torium dari air limbah dengan efisiensi hingga 99%.

  • Penelitian di Cina mendemonstrasikan penggunaan resin penukar ion khusus untuk memisahkan torium dari uranium dalam larutan asam.

7. Pedoman dan Standar Regulasi

Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) telah menetapkan Tingkat Kontaminan Maksimum (MCL) untuk torium-230 dan torium-232 dalam air minum sebesar 15 picocuries per liter (pCi/L). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menetapkan pedoman spesifik untuk torium dalam air minum, tetapi merekomendasikan agar tingkat radioaktivitas total tidak melebihi 1 mSv/tahun.

8. Dampak Lingkungan dan Pertimbangan Keberlanjutan

Torium memiliki dampak lingkungan yang kompleks:

  • Sebagai elemen radioaktif, torium dapat bertahan lama di lingkungan dan berpotensi mengkontaminasi tanah dan air tanah.

  • Penambangan torium dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan pelepasan radiasi ke lingkungan.

  • Di sisi lain, torium dianggap sebagai bahan bakar nuklir potensial yang lebih aman dan lebih berlimpah dibandingkan uranium, yang dapat mendukung produksi energi berkelanjutan.

9. Tren Masa Depan dan Penelitian dalam Pengolahan Air

Beberapa area penelitian dan pengembangan yang menjanjikan melibatkan torium dalam konteks pengolahan air:

  • Pengembangan adsorben nano-engineered untuk penghilangan torium yang lebih efisien dari air limbah.

  • Eksplorasi teknik bioremediasi menggunakan mikroorganisme untuk mengikat dan menghilangkan torium dari lingkungan air.

  • Penelitian tentang penggunaan torium dalam reaktor nuklir generasi mendatang untuk desalinasi air laut skala besar.

  • Studi tentang dampak jangka panjang tingkat torium yang rendah dalam sumber air minum.

10. Fakta Menarik Terkait Pengolahan Air

  • Torium sebenarnya lebih berlimpah di kerak bumi dibandingkan timbal dan tiga kali lebih berlimpah daripada uranium.

  • Meskipun radioaktif, torium memiliki waktu paruh yang sangat panjang (14 miliar tahun untuk Th-232), yang berarti tingkat radiasinya relatif rendah dibandingkan elemen radioaktif lainnya.

  • Beberapa peneliti mengusulkan penggunaan torium dalam reaktor nuklir cair garam untuk menghasilkan listrik dan air bersih secara simultan melalui desalinasi.

  • Torium pernah digunakan dalam pasta gigi dan peralatan medis sebelum bahaya radiasi diketahui, menunjukkan pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang elemen dalam air dan produk konsumen.