Lewati ke konten
Bahasa Indonesia

Memahami Standar NSF/ANSI untuk Komponen Pengolahan Air

Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia.

Understanding NSFANSI Standards for Water Treatment Components (1)

Sumber: www.ul.com/

Namun, dengan semakin meningkatnya polusi dan kontaminasi sumber air, kebutuhan akan sistem pengolahan air yang efektif dan aman menjadi semakin penting. Dalam konteks ini, standar NSF/ANSI (National Sanitation Foundation/American National Standards Institute) memainkan peran krusial dalam memastikan kualitas dan keamanan komponen pengolahan air. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang standar NSF/ANSI, signifikansinya dalam industri pengolahan air, dan bagaimana standar ini mempengaruhi kesehatan masyarakat serta kualitas air yang kita konsumsi sehari-hari.

Standar NSF/ANSI telah menjadi tolok ukur global untuk keamanan dan kualitas produk yang berkaitan dengan air minum dan pengolahan air. Standar ini dikembangkan melalui proses konsensus yang melibatkan para ahli dari berbagai bidang, termasuk ilmuwan, insinyur, regulator pemerintah, dan perwakilan industri. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan menetapkan persyaratan minimum untuk bahan, desain, konstruksi, dan kinerja komponen pengolahan air.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan penemuan baru tentang kontaminan air, standar NSF/ANSI terus diperbarui untuk memastikan relevansinya dengan tantangan kontemporer dalam pengolahan air. Standar ini mencakup berbagai aspek, mulai dari material yang digunakan dalam sistem pipa hingga efektivitas filter air dan sistem reverse osmosis. Dengan adanya sertifikasi NSF/ANSI, konsumen dapat yakin bahwa produk yang mereka gunakan telah melalui pengujian ketat dan memenuhi standar keamanan tertinggi.

Dalam era di mana kesadaran akan pentingnya air bersih semakin meningkat, pemahaman tentang standar NSF/ANSI menjadi semakin relevan. Baik bagi konsumen yang ingin memilih sistem pengolahan air untuk rumah mereka, maupun bagi profesional di industri pengolahan air, pengetahuan tentang standar ini sangat berharga. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang berbagai aspek standar NSF/ANSI, termasuk sejarahnya, proses sertifikasi, dan implikasinya terhadap industri pengolahan air serta kesehatan masyarakat.

Sejarah dan Perkembangan Standar NSF/ANSI

Sejarah standar NSF/ANSI untuk komponen pengolahan air dimulai pada tahun 1944 ketika National Sanitation Foundation (NSF) didirikan di School of Public Health, University of Michigan. Tujuan awalnya adalah untuk menstandarisasi persyaratan sanitasi dan kesehatan masyarakat. Seiring waktu, fokus NSF berkembang untuk mencakup keamanan air minum dan komponen pengolahan air.

Pada tahun 1970-an, NSF mulai mengembangkan standar khusus untuk sistem pengolahan air minum. Standar pertama yang dikembangkan adalah NSF/ANSI 42, yang berfokus pada sistem pengurangan rasa dan bau air. Ini diikuti oleh NSF/ANSI 53 pada tahun 1982, yang mencakup sistem pengurangan kontaminan yang berdampak pada kesehatan.

Kolaborasi dengan American National Standards Institute (ANSI) dimulai pada tahun 1990-an, yang membawa standar ini ke tingkat nasional dan internasional. Sejak saat itu, berbagai standar tambahan telah dikembangkan untuk mencakup berbagai aspek pengolahan air, termasuk desalinasi, ultrafiltrasi, dan pengolahan air limbah.

Salah satu perkembangan penting dalam standar NSF/ANSI adalah pengenalan standar untuk material yang berkontak dengan air minum. NSF/ANSI 61, yang diperkenalkan pada tahun 1988, menetapkan persyaratan untuk komponen sistem air minum dan material yang berkontak dengan air minum untuk memastikan mereka tidak menambahkan kontaminan berbahaya ke dalam air.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kontaminan baru seperti PFAS (Per- and Polyfluoroalkyl Substances), standar NSF/ANSI terus berkembang. Pada tahun 2018, NSF/ANSI 53 diperbarui untuk mencakup pengujian dan sertifikasi sistem pengurangan PFOA dan PFOS, dua jenis PFAS yang paling umum.

Perkembangan terbaru dalam standar NSF/ANSI juga mencakup fokus pada efisiensi air dan keberlanjutan. NSF/ANSI 350 dan 350-1, yang diperkenalkan pada tahun 2011, menetapkan standar untuk sistem pengolahan air limbah on-site untuk penggunaan kembali air abu-abu, mencerminkan tren global menuju konservasi air.

Proses Sertifikasi NSF/ANSI

Proses sertifikasi NSF/ANSI adalah langkah krusial yang harus dilalui oleh produsen komponen pengolahan air untuk memastikan produk mereka memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan. Proses ini melibatkan serangkaian langkah yang ketat dan komprehensif.

Langkah pertama dalam proses sertifikasi adalah aplikasi. Produsen harus mengajukan aplikasi ke NSF International atau badan sertifikasi terakreditasi lainnya. Aplikasi ini mencakup informasi rinci tentang produk, termasuk spesifikasi teknis, bahan yang digunakan, dan proses manufaktur.

Setelah aplikasi diterima, tim ahli dari badan sertifikasi akan melakukan evaluasi awal. Ini melibatkan tinjauan mendalam terhadap dokumentasi produk, termasuk desain, spesifikasi material, dan data pengujian internal. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk memenuhi persyaratan dasar standar yang relevan.

Langkah berikutnya adalah pengujian produk. Sampel produk dikirim ke laboratorium terakreditasi untuk serangkaian pengujian yang ketat. Pengujian ini bervariasi tergantung pada jenis produk dan standar yang berlaku, tetapi umumnya mencakup:

  • Pengujian struktural untuk memastikan integritas dan daya tahan produk
  • Analisis material untuk memverifikasi keamanan bahan yang digunakan
  • Pengujian kinerja untuk mengevaluasi efektivitas produk dalam menghilangkan kontaminan spesifik
  • Pengujian ekstraksi untuk memastikan produk tidak melepaskan zat berbahaya ke dalam air

Setelah pengujian selesai, tim ahli akan melakukan audit fasilitas manufaktur. Audit ini bertujuan untuk memverifikasi bahwa produk diproduksi secara konsisten sesuai dengan spesifikasi yang disetujui dan bahwa produsen memiliki sistem kontrol kualitas yang memadai.

Jika semua persyaratan terpenuhi, produk akan menerima sertifikasi NSF/ANSI. Namun, proses tidak berhenti di sini. Untuk mempertahankan sertifikasi, produsen harus menjalani audit tahunan dan pengujian berkala. Ini memastikan bahwa produk terus memenuhi standar bahkan setelah sertifikasi awal.

Penting untuk dicatat bahwa sertifikasi NSF/ANSI bersifat spesifik untuk klaim tertentu. Misalnya, sebuah filter air mungkin disertifikasi untuk mengurangi klorin berdasarkan NSF/ANSI 42, tetapi tidak untuk mengurangi timbal berdasarkan NSF/ANSI 53. Konsumen dan profesional industri harus selalu memeriksa klaim spesifik yang tercakup dalam sertifikasi.

Proses sertifikasi NSF/ANSI yang ketat ini memberikan jaminan kepada konsumen dan regulator bahwa produk yang disertifikasi telah melalui pengujian menyeluruh dan memenuhi standar keamanan dan kinerja yang tinggi. Ini juga mendorong inovasi dalam industri, karena produsen berusaha untuk mengembangkan produk yang tidak hanya efektif tetapi juga aman dan sesuai dengan standar terkini.

Standar NSF/ANSI Utama untuk Komponen Pengolahan Air

Standar NSF/ANSI untuk komponen pengolahan air mencakup berbagai aspek, mulai dari sistem filtrasi sederhana hingga teknologi pengolahan air yang kompleks. Berikut adalah beberapa standar utama yang paling relevan dalam industri pengolahan air:

1. NSF/ANSI 42 - Drinking Water Treatment Units - Aesthetic Effects

Standar ini berfokus pada sistem yang dirancang untuk mengurangi kontaminan estetika seperti klorin, rasa, dan bau. Ini mencakup filter karbon aktif, sistem pertukaran ion, dan teknologi lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sensorik air minum.

2. NSF/ANSI 53 - Drinking Water Treatment Units - Health Effects

Standar ini berkaitan dengan sistem yang mengurangi kontaminan yang berdampak pada kesehatan, seperti timbal, merkuri, asbes, dan senyawa organik volatil (VOC). Ini adalah salah satu standar yang paling komprehensif dan sering digunakan dalam industri pengolahan air minum.

3. NSF/ANSI 55 - Ultraviolet Microbiological Water Treatment Systems

Standar ini mencakup sistem UV yang digunakan untuk disinfeksi mikrobiologis air minum. Ini membagi sistem UV menjadi dua kelas: Kelas A untuk inaktivasi mikroorganisme patogen dan Kelas B untuk pengurangan bakteri saprofitik.

4. NSF/ANSI 58 - Reverse Osmosis Drinking Water Treatment Systems

Standar ini berlaku untuk sistem reverse osmosis (RO) yang digunakan untuk mengurangi total padatan terlarut (TDS) dan kontaminan lainnya. Ini mencakup aspek-aspek seperti efisiensi pemulihan air, laju penolakan kontaminan, dan integritas struktural sistem RO.

5. NSF/ANSI 61 - Drinking Water System Components - Health Effects

Standar ini berfokus pada keamanan material yang berkontak dengan air minum. Ini mencakup berbagai komponen seperti pipa, katup, fitting, dan bahan kimia pengolahan air. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa komponen-komponen ini tidak melepaskan kontaminan berbahaya ke dalam air minum.

6. NSF/ANSI 401 - Drinking Water Treatment Units - Emerging Compounds/Incidental Contaminants

Standar yang relatif baru ini berfokus pada pengurangan kontaminan yang muncul seperti residu farmasi, senyawa pengganggu endokrin, dan produk perawatan pribadi yang ditemukan dalam air minum pada konsentrasi rendah.

7. NSF/ANSI 350 - Onsite Residential and Commercial Water Reuse Treatment Systems

Standar ini berkaitan dengan sistem pengolahan air limbah untuk penggunaan kembali air abu-abu di lokasi. Ini mencakup persyaratan untuk pengolahan air limbah dari sumber seperti mesin cuci, bak mandi, dan wastafel untuk digunakan kembali dalam aplikasi non-potable seperti irigasi atau toilet flushing.

Setiap standar ini memiliki persyaratan spesifik yang harus dipenuhi oleh produk untuk mendapatkan sertifikasi. Ini termasuk kriteria kinerja, persyaratan material, metode pengujian, dan protokol pemeliharaan. Penting untuk dicatat bahwa sertifikasi untuk satu standar tidak berarti produk tersebut memenuhi semua standar NSF/ANSI. Misalnya, sebuah filter air mungkin disertifikasi NSF/ANSI 42 untuk pengurangan klorin, tetapi tidak memenuhi persyaratan NSF/ANSI 53 untuk pengurangan timbal.

Standar-standar ini terus berkembang seiring dengan penemuan kontaminan baru dan perkembangan teknologi pengolahan air. Misalnya, dengan meningkatnya perhatian terhadap PFAS (Per- and Polyfluoroalkyl Substances), NSF International telah mengembangkan protokol pengujian khusus untuk sistem pengurangan PFOA dan PFOS dalam kerangka NSF/ANSI 53.

Pemahaman tentang standar-standar ini sangat penting bagi produsen, insinyur, dan profesional pengolahan air. Bagi konsumen, mengetahui standar NSF/ANSI yang relevan dapat membantu dalam membuat keputusan yang tepat saat memilih sistem pengolahan air untuk kebutuhan spesifik mereka.

Implikasi Standar NSF/ANSI terhadap Industri Pengolahan Air

Standar NSF/ANSI memiliki dampak yang signifikan terhadap industri pengolahan air, mempengaruhi berbagai aspek mulai dari desain produk hingga praktik pemasaran. Berikut adalah beberapa implikasi utama dari standar-standar ini:

1. Peningkatan Kualitas Produk

Standar NSF/ANSI mendorong produsen untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka. Untuk memenuhi persyaratan yang ketat, perusahaan harus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, menggunakan bahan berkualitas tinggi, dan menerapkan proses manufaktur yang ketat. Ini menghasilkan produk yang lebih aman dan lebih efektif untuk konsumen.

2. Inovasi Teknologi

Kebutuhan untuk memenuhi standar yang semakin ketat mendorong inovasi dalam industri. Perusahaan terus mencari cara baru untuk mengatasi kontaminan yang muncul dan meningkatkan efisiensi sistem pengolahan air. Misalnya, pengembangan teknologi membran canggih untuk reverse osmosis sebagian besar didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi standar NSF/ANSI 58.

3. Standarisasi Industri

Standar NSF/ANSI memberikan kerangka kerja yang seragam untuk evaluasi produk pengolahan air. Ini memungkinkan perbandingan yang lebih mudah antara produk-produk yang berbeda dan membantu menciptakan "bahasa umum" dalam industri. Standarisasi ini juga memfasilitasi perdagangan internasional, karena standar NSF/ANSI diakui secara global.

4. Peningkatan Kepercayaan Konsumen

Sertifikasi NSF/ANSI memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk telah diuji secara independen dan memenuhi standar keamanan dan kinerja yang ketat. Ini meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk pengolahan air dan industri secara keseluruhan.

5. Kepatuhan Regulasi

Banyak regulator pemerintah mengadopsi standar NSF/ANSI sebagai bagian dari persyaratan mereka. Misalnya, beberapa negara bagian di AS mengharuskan komponen sistem air minum publik memenuhi NSF/ANSI 61. Ini berarti bahwa kepatuhan terhadap standar NSF/ANSI sering kali menjadi prasyarat untuk memasuki pasar tertentu.

6. Pemasaran dan Diferensiasi Produk

Sertifikasi NSF/ANSI menjadi alat pemasaran yang kuat bagi perusahaan. Produk yang disertifikasi dapat menggunakan logo NSF dan membuat klaim spesifik tentang kemampuan mereka, memberikan keunggulan kompetitif di pasar. Misalnya, filter cartridge Pentair Pentek yang bersertifikat NSF dapat menjadi pilihan utama bagi konsumen yang sadar akan kualitas.

7. Peningkatan Fokus pada Keberlanjutan

Standar seperti NSF/ANSI 350 untuk sistem penggunaan kembali air abu-abu mencerminkan pergeseran industri menuju praktik yang lebih berkelanjutan. Ini mendorong pengembangan teknologi yang tidak hanya efektif dalam pengolahan air, tetapi juga efisien dalam penggunaan sumber daya.

8. Tantangan bagi Perusahaan Kecil

Meskipun standar NSF/ANSI membawa banyak manfaat, proses sertifikasi dapat menjadi tantangan bagi perusahaan kecil atau start-up. Biaya dan waktu yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi bisa menjadi hambatan masuk yang signifikan ke pasar.

9. Pendidikan dan Pelatihan

Kebutuhan untuk memahami dan mematuhi standar NSF/ANSI telah mendorong peningkatan fokus pada pendidikan dan pelatihan dalam industri. Perusahaan berinvestasi dalam melatih karyawan mereka tentang standar ini, dan banyak program pendidikan profesional sekarang mencakup materi tentang standar NSF/ANSI.

10. Globalisasi Standar

Meskipun awalnya dikembangkan di AS, standar NSF/ANSI sekarang diakui secara internasional. Ini telah membantu dalam harmonisasi standar global untuk produk pengolahan air, memfasilitasi perdagangan internasional dan meningkatkan konsistensi dalam kualitas produk di seluruh dunia.

Implikasi-implikasi ini menunjukkan bahwa standar NSF/ANSI bukan hanya sekadar persyaratan teknis, tetapi memiliki dampak luas terhadap seluruh ekosistem industri pengolahan air. Dari mendorong inovasi hingga membentuk persepsi konsumen, standar-standar ini memainkan peran kunci dalam membentuk arah dan praktik industri.

Kesimpulan

Standar NSF/ANSI untuk komponen pengolahan air telah menjadi pilar penting dalam memastikan keamanan dan kualitas air minum di seluruh dunia. Melalui proses pengembangan yang ketat dan terus-menerus diperbarui, standar-standar ini telah berevolusi untuk menghadapi tantangan kontemporer dalam pengolahan air, mulai dari kontaminan yang baru muncul hingga kebutuhan akan praktik yang lebih berkelanjutan.

Signifikansi standar NSF/ANSI terletak pada kemampuannya untuk menyediakan kerangka kerja yang komprehensif dan dapat diandalkan untuk evaluasi komponen pengolahan air. Ini tidak hanya memberikan jaminan kepada konsumen tentang keamanan dan efektivitas produk yang mereka gunakan, tetapi juga mendorong inovasi dan peningkatan kualitas dalam industri.

Bagi produsen, kepatuhan terhadap standar NSF/ANSI telah menjadi kunci untuk memasuki pasar dan membangun kepercayaan konsumen. Meskipun proses sertifikasi dapat menjadi tantangan, terutama bagi perusahaan kecil, manfaat jangka panjangnya dalam hal kredibilitas dan akses pasar tidak dapat diabaikan.

Untuk konsumen, pemahaman tentang standar NSF/ANSI dapat menjadi alat yang berharga dalam membuat keputusan yang tepat tentang sistem pengolahan air. Dengan mengetahui standar apa yang relevan untuk kebutuhan spesifik mereka, konsumen dapat memilih produk yang tidak hanya efektif tetapi juga aman dan sesuai dengan standar industri tertinggi.

Penting untuk dicatat bahwa standar NSF/ANSI bukanlah entitas statis. Mereka terus berkembang seiring dengan penemuan ilmiah baru, kemajuan teknologi, dan perubahan dalam regulasi pemerintah. Ini menjadikan standar-standar ini sebagai instrumen yang dinamis dan responsif dalam menjaga keamanan air minum.

Ke depan, kita dapat mengharapkan standar NSF/ANSI untuk terus memainkan peran krusial dalam membentuk industri pengolahan air. Dengan meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya air bersih dan berkelanjutan, standar-standar ini akan semakin penting dalam memastikan bahwa teknologi pengolahan air tidak hanya efektif dan aman, tetapi juga ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya.

Sebagai penutup, penting bagi semua pemangku kepentingan - dari produsen hingga konsumen, dari regulator hingga peneliti - untuk terus berpartisipasi dalam pengembangan dan implementasi standar NSF/ANSI. Hanya melalui kolaborasi dan komitmen bersama kita dapat memastikan bahwa standar-standar ini terus melayani tujuan utamanya: melindungi kesehatan masyarakat dan menjaga kualitas air minum untuk generasi mendatang.

Tiga Pertanyaan dan Jawaban Menarik

1. Bagaimana standar NSF/ANSI mempengaruhi inovasi dalam teknologi pengolahan air?

Standar NSF/ANSI memiliki pengaruh signifikan terhadap inovasi dalam teknologi pengolahan air. Pertama, standar-standar ini menetapkan tolok ukur kinerja yang mendorong produsen untuk terus meningkatkan efektivitas produk mereka. Misalnya, standar NSF/ANSI 53 untuk pengurangan kontaminan yang berdampak pada kesehatan telah mendorong pengembangan teknologi filtrasi yang lebih canggih.

Kedua, seiring dengan diidentifikasinya kontaminan baru, standar NSF/ANSI diperbarui untuk mencakup pengujian terhadap kontaminan tersebut. Ini mendorong industri untuk mengembangkan solusi baru untuk mengatasi tantangan yang muncul. Contohnya adalah pengembangan teknologi untuk mengatasi PFAS (Per- and Polyfluoroalkyl Substances) setelah dimasukkannya kontaminan ini ke dalam standar NSF/ANSI 53.

Ketiga, fokus standar pada keamanan material dan keberlanjutan (seperti dalam NSF/ANSI 61 dan NSF/ANSI 350) mendorong inovasi dalam penggunaan material baru yang lebih aman dan teknologi yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya. Ini telah menghasilkan pengembangan sistem pengolahan air yang tidak hanya efektif tetapi juga ramah lingkungan.

2. Apa perbedaan antara NSF/ANSI 42 dan NSF/ANSI 53, dan mengapa penting bagi konsumen untuk memahami perbedaan ini?

NSF/ANSI 42 dan NSF/ANSI 53 adalah dua standar penting dalam industri pengolahan air, tetapi mereka memiliki fokus yang berbeda:

NSF/ANSI 42 berfokus pada pengurangan kontaminan yang mempengaruhi estetika air, seperti klorin, rasa, dan bau. Standar ini berkaitan dengan peningkatan kualitas sensorik air minum, tetapi tidak secara langsung berhubungan dengan masalah kesehatan.

Di sisi lain, NSF/ANSI 53 berkaitan dengan pengurangan kontaminan yang berdampak pada kesehatan, seperti timbal, merkuri, asbes, dan senyawa organik volatil (VOC). Standar ini berfokus pada perlindungan kesehatan masyarakat dari kontaminan berbahaya dalam air minum.

Penting bagi konsumen untuk memahami perbedaan ini karena:

  1. Kebutuhan Spesifik: Konsumen dengan masalah rasa atau bau air mungkin cukup dengan produk yang memenuhi NSF/ANSI 42. Namun, mereka yang khawatir tentang kontaminan berbahaya perlu mencari produk yang memenuhi NSF/ANSI 53.
  2. Ekspektasi Kinerja: Memahami perbedaan ini membantu konsumen menetapkan ekspektasi yang realistis tentang apa yang dapat dilakukan oleh sistem pengolahan air mereka.
  3. Nilai Investasi: Produk yang memenuhi NSF/ANSI 53 mungkin lebih mahal, tetapi mungkin diperlukan untuk situasi di mana keamanan air minum menjadi perhatian utama.

Dengan memahami perbedaan ini, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam memilih sistem pengolahan air yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

3. Bagaimana standar NSF/ANSI mempengaruhi regulasi pemerintah terkait pengolahan air di berbagai negara?

Standar NSF/ANSI memiliki pengaruh signifikan terhadap regulasi pemerintah terkait pengolahan air di berbagai negara:

  1. Adopsi Langsung: Beberapa negara atau yurisdiksi mengadopsi standar NSF/ANSI secara langsung ke dalam peraturan mereka. Misalnya, banyak negara bagian di AS mengharuskan komponen sistem air minum publik memenuhi NSF/ANSI 61.
  2. Referensi dalam Regulasi: Bahkan ketika tidak diadopsi secara langsung, banyak regulator menggunakan standar NSF/ANSI sebagai referensi dalam mengembangkan peraturan mereka sendiri.
  3. Harmonisasi Standar: Standar NSF/ANSI sering digunakan sebagai dasar untuk harmonisasi standar internasional, mempengaruhi regulasi di berbagai negara.
  4. Panduan untuk Industri: Pemerintah sering menggunakan standar NSF/ANSI sebagai panduan dalam menetapkan persyaratan untuk industri pengolahan air.
  5. Sertifikasi Produk: Banyak negara mengharuskan produk pengolahan air untuk memiliki sertifikasi dari badan yang diakui, dan sertifikasi NSF/ANSI sering diterima sebagai bukti kepatuhan.

Pengaruh ini membantu menciptakan konsistensi global dalam standar keamanan dan kualitas air, meskipun implementasi spesifik dapat bervariasi antar negara. Ini juga memfasilitasi perdagangan internasional produk pengolahan air, karena produsen dapat merujuk pada standar yang diakui secara luas.

Referensi

1. NSF International. (2021). "NSF/ANSI 42: Drinking Water Treatment Units - Aesthetic Effects." NSF International Standards.

2. American National Standards Institute. (2020). "ANSI/NSF 53-2020: Drinking Water Treatment Units - Health Effects." ANSI Standards Store.

3. World Health Organization. (2017). "Guidelines for Drinking-water Quality: Fourth Edition Incorporating the First Addendum." WHO Press, Geneva.

4. U.S. Environmental Protection Agency. (2019). "Drinking Water Contaminants – Standards and Regulations." EPA Office of Water.

5. Hendricks, D. (2011). "Fundamentals of Water Treatment Unit Processes: Physical, Chemical, and Biological." CRC Press, Boca Raton.