Nomor Atom | 88 |
Simbol | Ra |
Berat Atom | 226,0254 g/mol |
Kategori | Logam alkali tanah |
Ditemukan oleh | Pierre dan Marie Curie (1898) |
Radium adalah logam radioaktif berwarna putih keperakan yang sangat tidak stabil. Ia mudah teroksidasi di udara, berubah dari warna putih menjadi hitam. Radium bersifat luminesen dan korosif dalam air, membentuk radium hidroksida. Meskipun merupakan anggota terberat dari kelompok logam alkali tanah, radium adalah yang paling mudah menguap.
Radium memiliki titik leleh 700°C dan titik didih 1140°C. Densitasnya sekitar 5 g/cm³ pada suhu 20°C. Radium bersifat sangat reaktif dan mudah bereaksi dengan air dan senyawa lain. Dalam larutan, radium biasanya hadir sebagai ion Ra²⁺.
Radium dapat ditemukan secara alami dalam air tanah dan permukaan dalam konsentrasi rendah. Sumber utamanya adalah pelarutan batuan dan mineral yang mengandung radium. Aktivitas manusia seperti penambangan uranium dan pembuangan limbah radioaktif dapat meningkatkan konsentrasi radium dalam air.
Paparan radium dalam jumlah kecil umumnya tidak berbahaya. Namun, paparan jangka panjang terhadap konsentrasi tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk:
Efek kesehatan ini terutama disebabkan oleh radiasi gamma yang dihasilkan radium, yang dapat menembus jaringan tubuh. Ingesti radium juga berbahaya karena dapat terakumulasi dalam tulang, menggantikan kalsium.
Penghilangan radium dari air minum adalah hal penting untuk melindungi kesehatan masyarakat. Beberapa metode yang umum digunakan meliputi:
Pemilihan metode tergantung pada konsentrasi radium, karakteristik air, skala operasi, dan pertimbangan biaya.
Meskipun radium sendiri tidak digunakan secara langsung dalam pengolahan air, penghilangan radium adalah fokus penting dalam industri pengolahan air, terutama di daerah dengan konsentrasi radium alami yang tinggi atau di dekat lokasi penambangan uranium. Industri pertambangan uranium sering menggunakan teknik presipitasi barium langsung untuk menangani radium dalam air limbah mereka.
Kasus 1: Pengolahan Air Tanah di Illinois, AS
Di beberapa daerah di Illinois, AS, konsentrasi radium dalam air tanah melebihi standar federal. Sebuah fasilitas pengolahan air menggunakan sistem pertukaran ion untuk menghilangkan radium. Sistem ini terdiri dari tangki resin penukar kation yang dioperasikan secara paralel. Air baku melewati resin, yang menangkap ion radium dan melepaskan ion sodium. Sistem ini berhasil mengurangi konsentrasi radium dari 10 pCi/L menjadi kurang dari 1 pCi/L, memenuhi standar regulasi.
Kasus 2: Penanganan Air Limbah Penambangan Uranium di Kanada
Sebuah tambang uranium di Saskatchewan, Kanada, menghadapi tantangan dalam mengelola radium dalam air limbahnya. Mereka menerapkan proses pengendapan barium sulfat dua tahap. Pada tahap pertama, barium klorida ditambahkan untuk mengendapkan radium bersama dengan barium sulfat. Tahap kedua melibatkan penambahan ferri hidroksida untuk menangkap partikel radium-barium sulfat yang tersisa. Proses ini berhasil mengurangi konsentrasi radium hingga di bawah batas regulasi 0,37 Bq/L.
Badan regulasi di seluruh dunia telah menetapkan batas maksimum untuk radium dalam air minum:
Di Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017 menetapkan batas maksimum radium dalam air minum sebesar 1 Bq/L untuk Ra-226 dan Ra-228 gabungan.
Penghilangan radium dari air menciptakan tantangan pengelolaan limbah. Resin pertukaran ion bekas dan lumpur pengolahan mengandung radium terkonsentrasi dan harus ditangani sebagai limbah radioaktif. Penyimpanan dan pembuangan yang aman dari material ini memerlukan pertimbangan khusus untuk mencegah kontaminasi lingkungan.
Metode pengolahan seperti osmosis balik menghasilkan air limbah dengan konsentrasi radium tinggi yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Pendekatan yang lebih berkelanjutan sedang dieksplorasi, termasuk penggunaan bio-sorben alami dan teknik fitoremediasi untuk menghilangkan radium dari air.
Penelitian terkini dalam penghilangan radium dari air berfokus pada:
Tren masa depan kemungkinan akan mencakup pendekatan yang lebih holistik untuk mengelola radium dan kontaminan radioaktif lainnya dalam sumber daya air, dengan fokus pada pencegahan kontaminasi dan solusi berkelanjutan jangka panjang.