Nomor Atom | 12 |
Simbol | Mg |
Berat Atom | 24,305 g/mol |
Konfigurasi Elektron | [Ne] 3s² |
Golongan | Alkali tanah (Grup 2) |
Magnesium adalah logam ringan berwarna putih keperakan dengan densitas 1,74 g/cm³. Titik lelehnya 650°C dan titik didihnya 1107°C. Magnesium sangat reaktif secara kimia, mudah teroksidasi di udara membentuk lapisan oksida tipis. Dalam bentuk serbuk, magnesium sangat mudah terbakar dan dapat menghasilkan api putih terang.
Di dalam air, magnesium membentuk ion Mg²⁺ yang berkontribusi pada kesadahan air. Magnesium mudah larut dalam asam encer tetapi tahan terhadap basa. Senyawa magnesium umumnya berwarna putih dan banyak yang larut dalam air.
Magnesium adalah mineral yang umum ditemukan dalam air alami, terutama air tanah yang melewati batuan seperti dolomit dan batuan kapur. Konsentrasinya dalam air minum biasanya berkisar antara 1-100 mg/L. Magnesium bersama kalsium menyebabkan kesadahan air.
Magnesium merupakan nutrisi penting bagi tubuh manusia. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan jantung dan otot. Namun, kelebihan magnesium dalam air minum jarang menimbulkan masalah kesehatan langsung. Efek yang lebih signifikan adalah masalah teknis seperti pembentukan kerak pada peralatan dan pipa.
Penghilangan magnesium seringkali diperlukan untuk mengurangi kesadahan air. Beberapa metode yang umum digunakan meliputi:
Pemilihan metode tergantung pada kualitas air baku, tujuan pengolahan, dan pertimbangan ekonomi.
Meskipun magnesium umumnya dihilangkan dalam pengolahan air, beberapa senyawa magnesium memiliki peran penting dalam industri pengolahan air:
Kasus 1: Pelunakan Air untuk Boiler Industri
Sebuah pabrik kertas di Sumatera menghadapi masalah kerak pada boiler mereka akibat air umpan yang mengandung 150 mg/L magnesium. Mereka mengimplementasikan sistem pelunakan pertukaran ion skala besar menggunakan resin kation. Sistem ini berhasil mengurangi konsentrasi magnesium hingga kurang dari 1 mg/L, secara signifikan mengurangi pembentukan kerak dan meningkatkan efisiensi boiler.
Kasus 2: Pengolahan Air Payau dengan Reverse Osmosis
Sebuah resort pantai di Bali menggunakan sistem RO untuk mengolah air payau yang mengandung 400 mg/L magnesium. Dengan pretreatment yang tepat dan pemilihan membran yang sesuai, sistem ini mampu menghilangkan lebih dari 99% magnesium, menghasilkan air tawar berkualitas tinggi untuk kebutuhan resort.
Di Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum tidak menetapkan batas spesifik untuk magnesium. Namun, standar kesadahan total (yang termasuk magnesium) ditetapkan maksimum 500 mg/L sebagai CaCO₃.
World Health Organization (WHO) tidak menetapkan panduan nilai untuk magnesium dalam air minum karena tidak ada bukti konsisten tentang efek merugikan. Namun, WHO menyarankan bahwa air dengan kesadahan di atas 200 mg/L dapat menyebabkan pembentukan kerak dan masalah penggunaan sabun.
Magnesium adalah unsur alami yang penting bagi ekosistem. Penghilangan magnesium dari air tidak memiliki dampak lingkungan negatif yang signifikan. Namun, beberapa pertimbangan keberlanjutan meliputi:
Pendekatan yang lebih berkelanjutan mungkin melibatkan penggunaan teknologi hemat energi, daur ulang air, dan optimalisasi dosis pengolahan.
Beberapa area penelitian dan tren yang menjanjikan terkait magnesium dalam pengolahan air meliputi: