Nomor Atom | 50 |
Simbol | Sn |
Berat Atom | 118,69 g/mol |
Konfigurasi Elektron | [Kr] 4d10 5s2 5p2 |
Keelektronegatifan | 1,8 (skala Pauling) |
Timah adalah logam lunak berwarna putih keperakan dengan titik leleh rendah (232°C). Ia tahan terhadap korosi karena terlindungi oleh lapisan oksida. Timah memiliki dua bentuk alotropik: timah putih (β-Sn, struktur tetragonal) yang stabil pada suhu ruang, dan timah abu-abu (α-Sn, struktur kubik) yang stabil di bawah 13,2°C. Timah dapat membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +2 dan +4, dengan Sn(IV) lebih stabil.
Timah anorganik umumnya dianggap tidak beracun dalam konsentrasi rendah di air. Namun, senyawa timah organik dapat sangat berbahaya. Keberadaan timah dalam air alami biasanya rendah, berkisar antara 1-4 ppm di tanah. Paparan jangka panjang terhadap senyawa timah organik dapat menyebabkan depresi, kerusakan hati, gangguan sistem kekebalan, kerusakan kromosom, dan kerusakan otak.
Penghilangan timah dari air dapat dilakukan dengan beberapa metode:
Meskipun timah sendiri jarang digunakan dalam pengolahan air, beberapa senyawa timah memiliki aplikasi terbatas:
Sebuah studi di Malaysia, negara penghasil timah terbesar dunia, menunjukkan bahwa daerah penambangan timah memiliki tingkat kontaminasi timah yang tinggi di sumber air sekitarnya. Proyek pemulihan melibatkan kombinasi remediasi tanah dan pengolahan air menggunakan teknologi pertukaran ion dan adsorpsi untuk mengurangi kadar timah hingga level yang aman.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas maksimum timah dalam air minum sebesar 0,01 mg/L. Di Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010 menetapkan batas yang sama untuk timah dalam air minum.
Penambangan dan pemrosesan timah dapat berdampak signifikan pada lingkungan, termasuk pencemaran air dan tanah. Daur ulang timah menjadi semakin penting untuk mengurangi dampak lingkungan dan menjaga keberlanjutan sumber daya. Teknologi pengolahan air yang efisien untuk menghilangkan timah juga penting untuk melindungi ekosistem akuatik.
Penelitian terkini fokus pada pengembangan metode yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk menghilangkan timah dari air, termasuk: