Nomor Atom | 65 |
Simbol | Tb |
Berat Atom | 158.92534 g/mol |
Kategori | Logam tanah jarang, Lantanida |
Konfigurasi Elektron | [Xe] 4f9 6s2 |
Terbium adalah logam lunak, mudah ditempa, dan berwarna abu-abu keperakan. Ia cukup stabil di udara tetapi teroksidasi secara perlahan. Terbium bereaksi dengan air dingin dan larut dalam asam mineral. Titik lelehnya adalah 1360°C dan titik didihnya 3041°C. Dalam larutan, terbium biasanya memiliki keadaan oksidasi +3, meskipun keadaan +4 juga mungkin terjadi dalam beberapa senyawa.
Terbium jarang ditemukan dalam air alami karena kelangkaannya di kerak bumi. Jika ada, biasanya dalam konsentrasi yang sangat rendah. Efek kesehatan terbium belum diteliti secara mendalam, tetapi dianggap memiliki toksisitas rendah jika tertelan. Paparan terhadap serbuk atau senyawa terbium dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Tidak ada peran biologis yang diketahui untuk terbium dalam tubuh manusia.
Meskipun terbium jarang menjadi kontaminan utama dalam air, metode penghilangan berikut dapat digunakan jika diperlukan:
Terbium tidak memiliki penggunaan langsung yang signifikan dalam pengolahan air. Namun, beberapa senyawa terbium dapat digunakan dalam aplikasi khusus seperti sensor atau katalis dalam proses pengolahan air tertentu.
Tidak ada studi kasus spesifik tentang penghilangan terbium dalam pengolahan air skala besar karena kelangkaannya sebagai kontaminan. Namun, penelitian laboratorium telah menunjukkan efektivitas resin penukar ion dalam memisahkan terbium dari larutan yang mengandung lantanida lainnya.
Tidak ada pedoman khusus untuk terbium dalam air minum yang ditetapkan oleh WHO atau badan regulasi utama lainnya. Ini sebagian karena kelangkaannya dan toksisitas yang rendah. Namun, beberapa negara mungkin memiliki standar untuk total konsentrasi logam tanah jarang dalam air.
Terbium dianggap tidak menimbulkan ancaman lingkungan yang signifikan. Namun, penambangan dan pemrosesan logam tanah jarang, termasuk terbium, dapat memiliki dampak lingkungan. Upaya daur ulang dan ekstraksi yang lebih efisien sedang dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan.
Penelitian terkini meliputi: