Nomor Atom | 81 |
Simbol | Tl |
Berat Atom | 204,383 g/mol |
Kategori | Logam berat |
Talium adalah logam lunak berwarna abu-abu kebiruan yang mirip timbal. Memiliki titik leleh rendah (304°C) dan titik didih 1473°C. Sangat larut dalam air dan asam, membentuk senyawa ionik. Dapat membentuk kompleks anionik dalam larutan asam klorida. Talium sangat reaktif dan beracun.
Talium dapat masuk ke sumber air melalui limbah industri dan pertambangan. Konsentrasi alami dalam air permukaan biasanya di bawah 1 μg/L. Paparan kronis dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf, gangguan penglihatan, rambut rontok, dan masalah pencernaan. Sangat beracun jika tertelan, terhirup, atau terserap melalui kulit.
Talium dapat dihilangkan dari air minum menggunakan beberapa metode:
Pertukaran ion: Resin penukar kation asam lemah atau kuat dapat menghilangkan ion Tl+.
Adsorpsi: Karbon aktif granular efektif menyerap talium.
Reverse osmosis: Dapat menghilangkan hingga 95% talium.
Koagulasi-filtrasi: Efektif untuk menghilangkan talium partikulat.
Untuk air limbah asam, talium dapat membentuk kompleks anionik yang dapat dihilangkan menggunakan resin penukar anion basa kuat. Resin chelating juga efektif untuk menghilangkan talium secara selektif dari larutan kompleks.
Talium jarang digunakan secara langsung dalam pengolahan air industri. Namun, beberapa industri seperti elektronik dan manufaktur optik mungkin perlu menghilangkan talium dari air limbah mereka sebelum pembuangan.
Pada tahun 2011, sebuah pabrik semen di Lengerich, Jerman, menghadapi masalah kontaminasi talium dalam air tanah sekitarnya. Mereka mengimplementasikan sistem pengolahan air yang menggabungkan koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi karbon aktif. Sistem ini berhasil mengurangi konsentrasi talium dari 17 μg/L menjadi di bawah 2 μg/L, memenuhi standar air minum setempat.
Di California, AS, beberapa kota telah menghadapi tantangan dengan kontaminasi talium alami dalam sumber air tanah mereka. Kota Calistoga, misalnya, menggunakan sistem reverse osmosis skala kota untuk menghilangkan talium dan kontaminan lainnya, memastikan pasokan air minum yang aman bagi penduduknya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas maksimum talium dalam air minum sebesar 2 μg/L. Di Amerika Serikat, Environmental Protection Agency (EPA) menetapkan Maximum Contaminant Level Goal (MCLG) untuk talium pada 0,5 μg/L dan Maximum Contaminant Level (MCL) pada 2 μg/L. Uni Eropa menetapkan batas yang lebih ketat yaitu 1 μg/L untuk air minum.
Talium dapat terakumulasi dalam organisme akuatik dan memasuki rantai makanan. Penghilangan talium dari air limbah sangat penting untuk melindungi ekosistem akuatik. Metode pengolahan seperti pertukaran ion menghasilkan residu yang harus dikelola dengan hati-hati. Inovasi dalam teknologi pengolahan yang lebih efisien energi dan menghasilkan limbah lebih sedikit sedang dikembangkan untuk meningkatkan keberlanjutan proses penghilangan talium.
Penelitian terkini fokus pada pengembangan adsorben baru yang lebih selektif dan efisien untuk talium, seperti nanomaterial berbasis karbon dan polimer termodifikasi. Teknologi membran canggih juga sedang diteliti untuk meningkatkan efisiensi penghilangan talium. Pendekatan fitoremediasi menggunakan tanaman hiperakumulator talium juga menjanjikan untuk remediasi air dan tanah yang terkontaminasi talium pada skala yang lebih besar.
Talium awalnya ditemukan sebagai kontaminan dalam produksi asam sulfat, menunjukkan pentingnya pengolahan air dalam proses industri.
Beberapa spesies bakteri dapat mengubah talium menjadi bentuk yang kurang beracun, membuka kemungkinan untuk bioremediasi.
Talium memiliki afinitas yang kuat terhadap sulfur, yang dimanfaatkan dalam beberapa metode pengolahan air menggunakan adsorben berbasis sulfur.