Lewati ke konten

Polonium

Polonium (Po)

1. Informasi Dasar

Nomor Atom 84
Simbol Po
Massa Atom 210 g/mol (isotop yang paling stabil)
Konfigurasi Elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p4
Keelektronegatifan 2.0 (Skala Pauling)

2. Sifat Fisika dan Kimia

Polonium adalah unsur radioaktif langka yang ditemukan oleh Marie dan Pierre Curie pada tahun 1898. Ini merupakan logam semi-konduktor yang berwarna perak-keabu-abuan dan sangat radioaktif. Beberapa sifat penting polonium meliputi:

  • Titik leleh: 254°C

  • Titik didih: 962°C

  • Densitas: 9.32 g/cm³

  • Mudah larut dalam asam encer, namun hanya sedikit larut dalam alkali

  • Cukup volatil: sekitar setengah dari sampel akan menguap dalam 3 hari jika tidak disimpan dalam wadah tertutup

  • Memancarkan radiasi alfa yang kuat

3. Keberadaan dalam Air dan Efek Kesehatan

Polonium sangat jarang ditemukan di alam, termasuk dalam air. Namun, ia dapat hadir dalam jumlah kecil di air tanah di daerah yang kaya uranium, karena polonium adalah produk peluruhan radioaktif uranium. Efek kesehatan utama dari paparan polonium meliputi:

  • Kerusakan radiasi pada jaringan dan organ internal

  • Peningkatan risiko kanker, terutama kanker paru-paru jika terhirup

  • Kerusakan genetik

  • Gangguan sistem kekebalan tubuh

Meskipun jarang ditemukan dalam air minum, polonium-210 telah diidentifikasi sebagai kontaminan berbahaya dalam rokok, yang dapat berkontribusi pada risiko kanker paru-paru pada perokok.

4. Aplikasi Pengolahan Air dan Metode Penghilangan

Meskipun polonium jarang menjadi perhatian utama dalam pengolahan air, beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghilangkannya dari air meliputi:

  • Pertukaran ion: Resin penukar ion khusus dapat digunakan untuk menghilangkan ion polonium dari air.

  • Reverse osmosis: Membran RO dapat efektif dalam menghilangkan partikel radioaktif, termasuk polonium.

  • Destilasi: Proses ini dapat memisahkan polonium dari air karena perbedaan titik didih.

  • Adsorpsi: Media adsorpsi seperti karbon aktif dapat mengikat polonium.

  • Koagulasi dan flokulasi: Proses ini dapat mengendapkan partikel polonium bersama dengan kontaminan lain.

5. Studi Kasus dan Aplikasi Dunia Nyata

Meskipun kasus kontaminasi polonium dalam air minum jarang terjadi, ada beberapa insiden terkenal yang melibatkan polonium:

  • Kasus Alexander Litvinenko (2006): Mantan agen rahasia Rusia ini meninggal setelah diracuni dengan polonium-210. Insiden ini meningkatkan kesadaran global tentang bahaya polonium.

  • Studi di Brasil (2011): Penelitian menemukan tingkat polonium-210 yang lebih tinggi dari normal di sumber air minum dekat tambang uranium.

  • Pemantauan air tanah di daerah pertambangan uranium: Beberapa negara secara rutin memantau kadar polonium di air tanah di sekitar fasilitas pertambangan dan pengolahan uranium.

6. Pedoman dan Standar Regulasi

Karena sifat radioaktifnya yang kuat, polonium diatur ketat oleh badan-badan internasional dan nasional:

  • WHO: Tidak menetapkan batas spesifik untuk polonium, tetapi merekomendasikan batas dosis efektif tahunan 0,1 mSv dari konsumsi air minum untuk semua radionuklida.

  • EPA AS: Menetapkan Tingkat Kontaminan Maksimum (MCL) untuk partikel alfa termasuk polonium pada 15 pCi/L dalam air minum.

  • Uni Eropa: Mengikuti rekomendasi WHO untuk dosis total dari radionuklida dalam air minum.

7. Dampak Lingkungan dan Pertimbangan Keberlanjutan

Polonium, meskipun jarang, dapat memiliki dampak signifikan pada lingkungan:

  • Bioakumulasi: Polonium dapat terakumulasi dalam rantai makanan akuatik.

  • Persistensi: Dengan waktu paruh 138 hari, polonium-210 dapat bertahan cukup lama di lingkungan.

  • Kontaminasi tanah: Dapat mempengaruhi ekosistem tanah jika terkonsentrasi.

Pengelolaan limbah radioaktif yang mengandung polonium memerlukan prosedur khusus untuk mencegah pelepasan ke lingkungan.

8. Tren Masa Depan dan Penelitian dalam Pengolahan Air

Beberapa area penelitian dan pengembangan terkait polonium dalam konteks pengolahan air meliputi:

  • Pengembangan sensor real-time untuk deteksi polonium dalam air

  • Peningkatan efisiensi metode penghilangan polonium, terutama untuk aplikasi skala kecil

  • Studi tentang perilaku polonium dalam sistem distribusi air

  • Penelitian tentang dampak perubahan iklim terhadap mobilisasi polonium di lingkungan air

9. Fakta Menarik Terkait Pengolahan Air

  • Polonium adalah salah satu unsur paling langka di kerak bumi, dengan konsentrasi rata-rata sekitar 1 bagian dalam 1015.

  • Satu gram polonium-210 dapat memancarkan energi sebanyak 140 watt.

  • Meskipun sangat beracun, polonium pernah digunakan dalam perangkat antistatik untuk industri kertas dan tekstil sebelum bahayanya sepenuhnya dipahami.

  • Polonium dalam air dapat dideteksi menggunakan teknik spektrometri alfa yang sangat sensitif.

  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman air tertentu dapat mengakumulasi polonium, yang berpotensi digunakan untuk fitoremediasi.