Nomor Atom | 20 |
Simbol | Ca |
Massa Atom | 40,08 g/mol |
Golongan | Logam alkali tanah |
Periode | 4 |
Kalsium adalah logam lunak berwarna putih keperakan. Ia sangat reaktif dan cepat membentuk lapisan oksida dan nitrida ketika terkena udara. Kalsium larut dalam air dan menghasilkan ion kalsium (Ca2+). Dalam bentuk senyawa, kalsium sangat melimpah di alam sebagai kalsium karbonat (CaCO3) dalam batuan kapur dan marmer.
Kalsium adalah mineral yang umum ditemukan dalam air alami. Keberadaannya terutama berasal dari pelarutan batuan dan mineral yang mengandung kalsium seperti batu kapur, dolomit, dan gipsum. Air dengan kandungan kalsium tinggi disebut sebagai air sadah.
Kalsium penting bagi kesehatan manusia, terutama untuk pembentukan tulang dan gigi. Namun, air yang terlalu sadah dapat menyebabkan masalah seperti:
Pengendapan kerak pada peralatan dan pipa
Mengurangi efektivitas sabun dan deterjen
Rasa air yang kurang enak
Noda pada pakaian dan peralatan
Meskipun demikian, kalsium dalam air minum umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan dan bahkan dapat memberikan kontribusi terhadap asupan kalsium harian yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa metode yang umum digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi kalsium dalam air meliputi:
Pelunakan dengan Pertukaran Ion: Menggunakan resin penukar ion untuk mengganti ion kalsium dengan ion natrium.
Reverse Osmosis (RO): Membran RO dapat menghilangkan sebagian besar mineral terlarut termasuk kalsium.
Nanofiltrasi: Membran yang lebih selektif dibandingkan RO, efektif untuk menghilangkan ion divalen seperti kalsium.
Pengendapan Kimia: Menambahkan bahan kimia seperti kapur atau soda abu untuk mengendapkan kalsium.
Distilasi: Proses penguapan dan kondensasi yang menghilangkan hampir semua mineral terlarut.
Pelunakan dengan Magnet atau Elektronik: Metode alternatif yang mengubah sifat kristalisasi kalsium tanpa menghilangkannya dari air.
Meskipun kalsium sering dihilangkan dalam proses pengolahan air, senyawa kalsium juga memiliki beberapa aplikasi penting dalam industri pengolahan air:
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) atau kapur digunakan untuk menyesuaikan pH dan alkalinitas air.
Kalsium hipoklorit (Ca(ClO)2) adalah desinfektan yang umum digunakan dalam pengolahan air minum dan kolam renang.
Kalsium karbonat (CaCO3) digunakan sebagai media filter dalam pengolahan air dan untuk remineralisasi air hasil desalinasi.
Di Indonesia, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, tidak ada batas spesifik untuk kalsium. Namun, ada parameter terkait:
Total Dissolved Solids (TDS): maksimum 500 mg/L
Kesadahan (CaCO3): maksimum 500 mg/L
World Health Organization (WHO) tidak menetapkan nilai panduan untuk kalsium dalam air minum karena tidak ada bukti bahaya kesehatan yang signifikan.
Penghilangan kalsium dari air memiliki beberapa implikasi lingkungan:
Penggunaan garam dalam pelunakan pertukaran ion dapat meningkatkan salinitas air limbah.
Proses RO dan nanofiltrasi memerlukan energi yang signifikan.
Pembuangan konsentrat dari proses membran dapat menjadi masalah lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.
Untuk meningkatkan keberlanjutan, beberapa pendekatan yang dapat diambil:
Penggunaan teknologi hemat energi dalam proses desalinasi.
Daur ulang air limbah dari proses pelunakan.
Pengembangan metode pelunakan yang lebih ramah lingkungan.
9. Tren Masa Depan dan Penelitian
Beberapa area penelitian dan pengembangan terkait kalsium dalam pengolahan air meliputi:
Pengembangan membran selektif kalsium yang lebih efisien.
Teknologi pelunakan tanpa bahan kimia yang lebih efektif.
Pemanfaatan kalsium yang dihilangkan dari air untuk aplikasi bermanfaat lainnya.
Integrasi sistem pengolahan air pintar yang dapat menyesuaikan tingkat penghilangan kalsium berdasarkan kebutuhan real-time.
Air hujan alami sedikit asam dan hampir tidak mengandung kalsium, namun dapat menjadi sadah setelah melewati tanah dan batuan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air minum yang mengandung kalsium dapat berkontribusi signifikan terhadap asupan kalsium harian, terutama di daerah dengan air yang sangat sadah.
Keberadaan kalsium dalam air dapat mempengaruhi rasa teh dan kopi. Air yang terlalu lunak atau terlalu sadah dapat menghasilkan minuman yang kurang optimal rasanya.
Sistem distribusi air di beberapa kota tua masih menggunakan pipa timbal. Kalsium dalam air dapat membantu membentuk lapisan pelindung di dalam pipa, mengurangi risiko kontaminasi timbal.