Nomor Atom | 83 |
Simbol | Bi |
Berat Atom | 208,9804 g/mol |
Kategori | Logam berat |
Bismut adalah logam putih keperakan dengan sedikit nuansa merah muda. Ini adalah logam yang paling diamagnetik dan memiliki konduktivitas termal terendah di antara semua logam kecuali merkuri. Bismut memiliki resistansi listrik tinggi dan efek Hall terbesar dari semua logam. Bismut stabil terhadap oksigen dan air, tetapi larut dalam asam nitrat pekat. Semua garam bismut membentuk senyawa tidak larut ketika dimasukkan ke dalam air.
Bismut jarang ditemukan dalam jumlah signifikan di air minum. Namun, kontaminasi dapat terjadi dari aktivitas pertambangan atau industri. Efek kesehatan dari paparan bismut umumnya ringan dibandingkan logam berat lainnya. Dosis besar dapat menyebabkan kerusakan ginjal ringan. Gejala keracunan bismut dapat termasuk mual, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan gusi berubah warna. Bismut dianggap salah satu logam berat yang paling tidak beracun secara industri.
Meskipun bismut jarang menjadi masalah utama dalam pengolahan air, beberapa metode dapat digunakan untuk menghilangkannya jika diperlukan:
Pertukaran ion: Resin penukar kation asam lemah seperti yang direkomendasikan oleh DuPont dapat digunakan untuk menghilangkan kation bismut dari air pada pH netral.
Presipitasi kimia: Bismut dapat diendapkan sebagai hidroksida pada pH tinggi.
Adsorpsi: Karbon aktif atau adsorben khusus dapat menghilangkan beberapa bentuk bismut terlarut.
Filtrasi membran: Teknologi seperti nanofiltrasi atau osmosis balik dapat menghilangkan ion bismut.
Dalam kondisi asam, bismut dapat membentuk kompleks anionik yang dapat dihilangkan dengan resin penukar anion. Resin penukar kation juga dapat digunakan untuk menangkap kation bismut dalam larutan asam encer.
Bismut sendiri jarang digunakan secara langsung dalam proses pengolahan air. Namun, beberapa senyawa bismut memiliki aplikasi terbatas:
Bismut subnitrat kadang-kadang digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air limbah.
Beberapa katalis berbasis bismut telah diteliti untuk degradasi polutan organik dalam air.
Contoh spesifik penghilangan bismut dalam pengolahan air jarang dilaporkan karena jarangnya masalah kontaminasi bismut. Namun, satu studi kasus hipotetis bisa melibatkan pengolahan air limbah dari fasilitas produksi farmasi yang menggunakan senyawa bismut:
Sebuah pabrik yang memproduksi obat-obatan yang mengandung bismut menghasilkan air limbah dengan konsentrasi bismut 5 mg/L. Sistem pengolahan multi-tahap dirancang, terdiri dari:
Penyesuaian pH untuk mengoptimalkan pengendapan
Penambahan koagulan dan flokulasi
Sedimentasi untuk menghilangkan endapan bismut
Filtrasi melalui media bertingkat
Pertukaran ion sebagai langkah pemolesan akhir
Sistem ini berhasil mengurangi konsentrasi bismut menjadi kurang dari 0,1 mg/L, memenuhi persyaratan pembuangan lokal.
Tidak ada standar air minum khusus untuk bismut yang ditetapkan oleh WHO atau banyak otoritas nasional karena toksisitasnya yang relatif rendah. Namun, beberapa yurisdiksi mungkin memiliki batas untuk pembuangan bismut dalam air limbah industri. Misalnya:
Uni Eropa mengklasifikasikan bismut sebagai "zat berbahaya" dalam Direktif Kerangka Air, meskipun tidak menetapkan batas spesifik.
Beberapa negara mungkin menerapkan batas 0,5-5 mg/L untuk bismut dalam pembuangan air limbah industri, tergantung pada peraturan lokal.
Bismut umumnya dianggap memiliki dampak lingkungan yang relatif rendah dibandingkan dengan logam berat lainnya. Namun, beberapa pertimbangan meliputi:
Bioakumulasi: Meskipun kurang dari logam berat lainnya, bismut dapat terakumulasi dalam organisme akuatik.
Persistensi: Senyawa bismut dapat bertahan lama di lingkungan.
Penambangan: Ekstraksi bismut dapat menyebabkan dampak lingkungan lokal.
Daur ulang: Upaya untuk mendaur ulang bismut dari produk elektronik dan medis dapat mengurangi kebutuhan penambangan baru.
Meskipun bismut bukan fokus utama dalam pengolahan air, beberapa area penelitian yang menarik meliputi:
Nanomaterial berbasis bismut untuk fotokatalisis dan degradasi polutan.
Pengembangan adsorben selektif bismut untuk remediasi air yang terkontaminasi.
Pemanfaatan sifat antimikroba senyawa bismut dalam sistem pengolahan air.
Teknik ekstraksi dan pemulihan bismut yang lebih efisien dari air limbah industri.
Studi lebih lanjut tentang dampak jangka panjang tingkat bismut rendah pada ekosistem akuatik.
Bismut adalah salah satu dari sedikit logam berat yang dianggap "ramah lingkungan" karena toksisitasnya yang relatif rendah.
Senyawa bismut digunakan dalam beberapa obat pencernaan, yang dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar bismut dalam air limbah domestik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel bismut memiliki potensi untuk menghilangkan arsenik dari air minum.
Sifat diamagnetik bismut yang kuat telah dimanfaatkan dalam beberapa desain sensor air canggih.
Meskipun jarang, "garis bismut" pada gusi (deposit gelap bismut sulfida) dapat menjadi indikator paparan jangka panjang terhadap tingkat bismut yang tinggi dalam air.