Properti | Nilai |
---|---|
Nomor Atom | 18 |
Simbol | Ar |
Massa Atom | 39,948 g/mol |
Kategori | Gas Mulia |
Argon adalah gas mulia yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Beberapa sifat penting meliputi:
Titik didih: -185,7°C
Titik leleh: -189°C
Densitas: 1,78 g/L pada 0°C
Kelarutan dalam air: 61 mg/L pada 20°C
Sangat stabil dan inert secara kimiawi
Argon hadir dalam air alami dalam konsentrasi rendah, sekitar 0,45 mg/L. Karena sifatnya yang inert, argon tidak memiliki efek kesehatan langsung pada manusia ketika hadir dalam air minum. Namun, dalam konsentrasi tinggi di udara, argon dapat menggantikan oksigen dan menyebabkan asfiksia.
Meskipun argon jarang menjadi target utama dalam pengolahan air, beberapa metode dapat digunakan untuk menghilangkannya jika diperlukan:
Aerasi: Efektif untuk menghilangkan gas terlarut termasuk argon
Degasifikasi vakum: Dapat menghilangkan argon dan gas lainnya
Membran degas: Memungkinkan pemisahan selektif gas dari air
Dalam kebanyakan kasus, penghilangan argon dari air tidak diperlukan karena konsentrasinya yang rendah dan sifatnya yang inert.
Meskipun argon tidak umum digunakan secara langsung dalam pengolahan air, gas ini memiliki beberapa aplikasi terkait:
Digunakan sebagai gas pelindung dalam pengelasan peralatan pengolahan air stainless steel
Sebagai gas inert dalam analisis laboratorium kualitas air
Dalam pembuatan ozon untuk disinfeksi air, argon kadang digunakan sebagai gas pembawa
Contoh penggunaan argon terkait pengolahan air:
Pabrik pengolahan air di Jepang menggunakan argon sebagai gas pelindung saat memperbaiki pipa stainless steel untuk mencegah korosi
Laboratorium analisis air di Eropa menggunakan argon sebagai gas pembawa dalam kromatografi gas untuk mendeteksi kontaminan organik dalam sampel air
Fasilitas produksi ozon di Amerika Serikat menggunakan campuran oksigen-argon untuk menghasilkan ozon yang lebih efisien untuk disinfeksi air
Karena argon dianggap tidak berbahaya dalam air minum, tidak ada standar regulasi khusus untuk konsentrasinya. Organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan regulasi nasional seperti EPA AS tidak menetapkan batas maksimum untuk argon dalam air minum.
Argon adalah gas alami yang tidak beracun dan tidak berkontribusi pada pemanasan global atau penipisan ozon. Produksi argon industri umumnya dilakukan melalui distilasi udara cair, yang relatif efisien energi. Penggunaan argon dalam aplikasi terkait air umumnya memiliki dampak lingkungan minimal.
Beberapa area penelitian dan tren yang melibatkan argon dalam konteks pengolahan air meliputi:
Pengembangan sensor berbasis argon untuk deteksi kontaminan air
Penggunaan plasma argon untuk pengolahan air lanjutan dan penghilangan polutan
Studi tentang peran argon dalam formasi gelembung nanoskopis untuk aplikasi pengolahan air
Penelitian tentang penggunaan argon dalam proses oksidasi lanjutan untuk degradasi polutan organik dalam air
Argon memiliki kelarutan dalam air yang lebih tinggi daripada nitrogen, yang dapat mempengaruhi keseimbangan gas terlarut dalam sistem pengolahan air
Gelembung argon yang sangat kecil (nanobubble) telah diteliti untuk potensi aplikasi dalam pengolahan air, termasuk peningkatan transfer oksigen dan penghilangan kontaminan
Dalam beberapa kasus, argon telah digunakan sebagai gas tracer dalam studi aliran air tanah dan dinamika akuifer
Meskipun jarang, beberapa fasilitas pengolahan air menggunakan lampu UV yang diisi argon untuk disinfeksi, karena argon dapat meningkatkan efisiensi lampu UV tertentu